Konon, mencuci tangan mulai digalakkan oleh badan kesehatan dunia pada akhir abad ke-19 dengan tujuan mencegah penularan infeksi, sebab tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung.
Baca juga :Kapan Sebaiknya Cuci Tangan (Hand hygiene)
Selain menjadi agen penularan, taukah Anda bahwa tangan ternyata menjadi sarangnya bakteri, ada berbagai jenis bakteri yang hidup di tangan, bakteri ini ada yang bersifat patogen (berbahaya) dan ada juga yang bersifat non patogen.
WHO mengungkapkan bahwa, tangan mengandung bakteri sebanyak 39.000- 460.000 CFU per senti meter kubik, yang berpotensi tinggi menyebabkan penyakit infeksi menular. Termasuk diantara ujung jari dan siku mengandung banyak bakteri (kuman).
Baca Juga: Teknik Hand Hygiene (Cuci Tangan) Steril Metode Bedah
Bakteri pada umumnya lebih menyukai hidup dalam lingkungan yang lembab, jika tangan sering dalam keadaan basah seperti berkeringat, maka bakteri akan 1.000 kali lebih banyak dari pada tangan yang berada dalam keadaan kering, terlebih lagi, setelah menggunakan toilet maka jumlah bakteri pada ujung jari akan bertambah dua kali lipat, karena di dalam toilet bakteri pun sangat banyak jumlahnya, selain tempatnya kotor, toilet pun keadaanya sangat lembab.
Demikianlah alasan mengapa mencuci tangan sangat penting, karena tangan sering kontak (agen), sekaligus menjadi sumber infeksi melalui keringat. Oleh karena itu, dianjurkan selalu mencuci tangan menggunakan sabun, sebab penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya, didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup.Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan 7 langkah cuci tangan, ada juga yang berpendapat cukup 6 langkah.(Berbagai sumber/ Editor : Anton Wijaya/ Foto: pixabay.com)
Baca juga : 5 Momen Cuci Tangan (Hand Hyegiene)
No comments:
Post a Comment