Rantai Infeksi merupakan rangkaian yang harus ada untuk menimbulkan infeksi. Dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan efektif, perlu dipahami secara cermat 6 komponen rantai penularan infeksi, diantaranya yaitu:
Agen Infeksi
Agen infeksi adalah mikroorganisme penyebab infeksi. Pada manusia, agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, jamur dan parasit. Ada tiga faktor pada agen penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi yaitu: patogenitas, virulensi dan jumlah (dosis, atau “load”).
Makin cepat diketahui agen infeksi dengan pemeriksaan klinis atau laboratorium mikrobiologi, maka semakin cepat pula upaya pencegahan dan penanggulangannya bisa dilaksanakan.
Reservoir
Reservoir atau wadah merupakan tempat atau sumber agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang-biak dan siap ditularkan kepada pejamu atau manusia.
Berdasarkan penelitian, reservoir terbanyak adalah pada manusia, alat medis, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air, lingkungan dan bahan-bahan organik lainnya.
Reservoir dapat juga ditemui pada orang sehat, seperti di permukaan kulit, selaput lendir mulut, saluran napas atas, dan usus.
Portal of exit (pintu keluar)
Portal of exit adalah lokasi tempat agen infeksi (mikroorganisme) meninggalkan reservoir melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih serta transplasenta.
Metode Transmisi atau Cara Penularan
Metode Transmisi adalah metode transport mikroorganisme dari wadah/reservoir ke pejamu yang rentan.
Ada beberapa metode penularan yaitu: (1) kontak: langsung dan tidak langsung, (2) droplet, (3) airborne, (4) melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah) dan (5) melalui vektor (biasanya serangga dan binatang pengerat).
Portal of entry (pintu masuk)
Portal of entry adalah lokasi agen infeksi memasuki pejamu yang rentan dapat melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih atau melalui kulit yang tidak utuh.
Susceptible host (Pejamu rentan)
Susceptible host adalah seseorang dengan kekebalan tubuh menurun sehingga tidak mampu melawan agen infeksi.
Faktor yang dapat mempengaruhi kekebalan adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma, pasca pembedahan dan pengobatan dengan imunosupresan.
Faktor lain yang berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi, pola hidup, pekerjaan dan keturunan.(Sumber : Dihimpun dari lampiran Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan/ Foto: pixabay.com)
Terkait : Cara Pengendalian Infeksi Universal
No comments:
Post a Comment